Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Puisi (Tak) Panjang

Ingin menulis puisi yang panjangnya seperti rel kereta api Tetapi selalu gagal karena tak punya cukup inspirasi Kau, juga, terlalu cepat meninggalkan Puisi panjang ini tidak kuselesaikan.

Sajak Acakadut

Lama tak kukunjungi sajak di otak Semoga ia tak ngambek O, tidak. Sajak berderet Sedikit acakadut. Kutata dengan lembut Ia tertawa Menertawakanku yang menciptanya tentangmu yang tak kunjung menjawab tanya .

Penantian yang Tak Pernah Singkat

Kuikrarkan diri untuk kembali berkutat dengan puisi Ia membuatku bahagia dan lega, seperti kau Hadirmu tak bisa kudekap, tetapi puisiku selalu merekat Tentangmu yang menjadi alasanku untuk menetap Walau kutahu penantian tak akan singkat .

Sajak tentang Kopi

Terlalu cepat kau meneguk kopi, sayang Duduklah sebentar Kuceritakan mengapa kita mencintai kopi Ia tidak membuatmu mabuk Alkaloid dalam biji kopi membuatmu mendamba Kau tahu racun yang nikmat? Kafeina Kau, sayang

Seperti Kebisuan

Kutulis sajak bisu saat aku rindu Hanya sesederhana itu aku mampu Bila sanggup semesta menularkan rindu Tentu itu akan berat bagimu Sebab kebisuan dalam merindu hanya milikku kepadamu