LINTANG
KEMUKUS DINI HARI
Karya Ahmad Tohari
SINOPSIS
Lintang Kemukus Dini Hari merupakan buku kedua dari trilogi
Ronggeng Dukuh Paruk. Dalam novel ini masih menggambarkan Dukuh Paruk yang
tetap pada kemiskinan dan kebodohannya. Srintil dalam perjalanannya menjadi
ronggeng tenar mengalami kesurutan. Hal ini dipicu oleh pertemuannya dengan
Rasus yang mengecewakan. Lelaki yang diserahi keperawanannya sebelum melampaui
ritual khusus untuk ronggeng, tidak menanggapi birahi dan cintanya, serta telah
menampiknya. Rasus memang bercinta semalaman dengan perempuan milik Dukuh Paruk
itu, tapi meninggalkannya tanpa pesan sebelum pagi datang.
Srintil merasa kecewa dan harga
dirinya diinjak-injak. Merasa benci karena di satu sisi ia dicampakkan lelaki
yang dicintainya, dan di sisi lain takut kalau tak punya anak akibat ramuan
dukun ronggeng, Nyai Kartareja, akhirnya Srintil mogok meronggeng setelah
kepergian Rasus. Merasa frustrasi, ia jatuh sakit. Srintil menolak untuk makan.
Tak ada obat yang bisa menyembuhkannya. Hingga suatu saat Tampi menjenguknya
bersama Goder, bayinya yang baru sepuluh bulan. Melihat Goder, ia menjadi
semangat lagi. Naluri keibuannya membuatnya bangkit kembali. Akhirnya Tampi
harus merelakan salah satu anaknya diasuh oleh seorang perempuan terhormat dan
termahal macam Ronggeng Dukuh Paruk itu. Tetapi Goder tidak membuat Srintil
pentas lagi. Meskipun Marsusi mengiming-imingi dengan kalung mewah. Dan Marsusi
yang kaya raya itu merasa terhina. Kemudian membalas penghinaan dengan membuat
pentas ronggeng Srintil gagal ketika ia menari di Dawuan, dalam rangka tujuh
belas Agustus. Sejak itu Srintil tidak mau pentas lagi.
Berhenti pentas, Srintil berpindah
profesi menjadi gowok, perempuan yang mengajari perjaka sebelum menikah agar
tidak memalukan di malam pertamanya. Tetapi keronggengan Srintil kemudian
mengakibatkan malapetaka. Karena pentas ronggengnya dijadikan kedok politik
oleh Pak Bakar yang menanggapnya. Ketika dini hari lelangit berhias lintang
kemukus, Dukuh Paruk kebakaran dengan kepulan asap yang menghanguskan
rumah-rumah penduduk. Hal ini karena keronggengan Srintil menjadi bencana besar
akibat politik. Bakar benar-benar membakar Dukuh Paruk.
TANGGAPAN
Penjabaran
alam yang digambarkan oleh Ahmad Tohari begitu mendetail, seolah-olah yang
membacanya merasakan sendiri apa yang terjadi. Dalam novel ini pesan moralnya
berkaitan dengan asal usul penulis yang berpendidikan di pondok pesantren.
Penulis menjabarkan bagaimana dipujanya seorang pelacur. Secara tidka langsung
ia menjelaskan sebenarnya yang layak dipuji hanyalah Tuhan semata.
Comments
Post a Comment